Dede Nurhidayat, dekolgenz90, http://thelapanbelazmei.blogspot.comRamalan mengenai hari akhir alias hari kiamat selalu menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk Indonesia. Segala prediksi baik itu yang bersifat ilmiah maupun spiritual yang dilontarkan para cenayang selalu membuat orang tertarik untuk mengikutinya.
Uniknya walau semua ramalan tersebut terbukti gagal namun tak membuat masyarakat jera untuk mencermatinya.
Lantas bagaimana prediksi mengenai kiamat bisa muncul dan selalu membuat kehebohan di tahun-tahun tertentu? Seperti pada tahun ini misalnya, banyak ramalan menyebutkan bahwa Desember 2012 adalah hari akhir dunia.
Versi pertama menyebut hari terakhir tersebut akan terjadi pada 12-12-2002 sementara prediksi kedua menyebut kombinasi 21-12-2012.
Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, ramalan tersebut segera menimbulkan kepanikan di masyarakat. Terbukti website resmi NASA sejak akhir November hingga awal Desember dibanjiri pertanyaan mengenai kebenaran ramalan tersebut.
Jawaban dari NASA sebaliknya menegasan ramalan itu hanyalah bohong belaka dan masyarakat tidak perlu cemas karena tidak ada unsur ilmiah maupun bukti apapun dalam ramalan-ramalan tersebut.
Seperti dilansir NASA.gov, prediksi hari kiamat berawal dari teori mengenai keberadaan planet Nibiru, sebuah planet yang konon ditemukan Bangsa Sumeria. Planet ini diprediksi bakal berhadap-hadapan dengan Bumi.
Awalnya prediksi pertemuan tersebut diramalkan akan terjadi pada Mei 2003 lalu namun karena ramalan kiamat tidak terbukti, prediksi itu pun akhirnya diundurkan hingga 21 Desember 2012.
Munculnya 21 Desember lantaran dihubungkan dengan penanggalan Bangsa Maya kuno yang habis tepat pada tanggal yang sama. Masih soal planet Nibiru, pihak NASA mengumumkan hanyalah kebohongan Internet karena hingga saat ini stasiun luar angkasa tidak bisa mendeteksi keberadaan planet yang dimaksud.
Sementara itu meski NASA membenarkan penanggalan Bangsa Maya berakhir pada 21 Desember 2012 namun hal tersebut bukanlah suatu masalah. Agensi pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program angkasa AS dan riset aerospace umum jangka panjang itu menyebut seperti halnya penanggalan modern yang habis pada 31 Desember, tanggalan Bangsa Maya berakhir di 21 Desember 2012 untuk diganti dengan periode penanggalan panjang berikutnya.