LOMPAT JANGKIT
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Atletik
Disusun oleh :
Dede Nurhidayat
Kelas
I B
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
GALUH CIAMIS
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Lompat jangkit”, yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Atletik.
Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang penulis
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.
Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah, serta kepada semua pihak yang
telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga semua amal baik semua
pihak mendapat imbalan yang belipat dari Allah SWT. amiin.
Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Ciamis, Oktober 2009
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
.................................................................... 4
2.1 Sejarah Lompat Jangkit .................................................... 4
2.2 Teknik Lompat Jangkit ..................................................... 5
2.3 Susunan Organisasi Perlombaan......................................... 6
2.4 Tugas dan Pungsi Pengurus Organisasi
Perlombaan Dalam
2.5 Perwasitan.......................................................................... 7
2.6 Cara Mengukur Lompatan Dalam Lompatan
Jangkit......... 8
BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Atletik
Merupakan salah satu cabang Olah raga yang sering dilkukan oleh setiap
orang/atlit di seluruh dunia, karena cabang olah raga ini sering di ikut
sertakan dalam pesta olimpiade, terutama pada tahun 1896.
Bentuk yang
unik yang terdapat dalam lompat jangkit adalah tuntunan yang besar untuk
melakukan gerakan memantul (yaitu gerkan kemampuan untuk melompat, mendarat dan
melompat lagi.
1.2
Batasan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka penulis merumuskan dalam
makalah ini hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik, dilanjutkan
dengan beberapa gerakan baru yang pengaruhnya masih terasa hingga kini, dan
akhirnya dua tonggak penting pemikiran pendidikan di Indonesia. Meskipun
paparan ini terbatas hanya pada beberapa aliran penting saja, namun diharapkan
tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis
terhadap setiap calon tenaga kependidikan.
1.3
Maksud dan Tujuan
Maksud dan
tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang
lebih luas serta untuk meambah pengetahun yang lebih dalam bagi penulis
khususnya maupun bagi para pembaca pada umumnya. Meskipun dalam pemaparan
makalah ini hanya beberapa aliran saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi
maksud dan tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon
tenaga kependidikan. Selian hal tersebut, maksud dan tujuan penulis dalam
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Atletik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lompat Jangkit
Istilah
“Atletik” berasal dari kata Yunani “Atlon” yang berarti “Berlomba” atau
“Bertanding”. Arti selengkapnya adalah pancalomba atau perlombaan yang terdiri
dari lima nomor.
Di abad XIX
merupakan masa menggeloranya kembali semangat berolahraga di kalangan
masyarakat luas termasuk berkembangnya olahraga Atletik.
Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai terbentuk. Adapun perlombaan-perlombaan
Atletik mulai banyak diperlombakan dan diselenggarakan.
Pada tahun 1960
perkumpulan Atletik yang pertama di selenggarakan di Amerika tepatnya di
Sanfransisco dengan nama Olimpiade Club. Kejuaraan atletik di Amerika di
selenggaraka pada tahun 1960 oleh: New York Atletik Club. Setelah itu sering
kali diadakan perlombaan di amerika serikat dengan Negara-negara eropa. Pada
tahun 1880 di Inggris berdiri istilah Amateur Atletik Board. Tahun 1887 di New
Salan berdiri New Zealand Atletik Amateur Assosation. Tahun 1899 di Belgia berdiri
Lique royale belge’d Atletisme, dan di Canada berdiri Canadian Track and Field
Asosiation.tahun 1895 Africa Selatan berdiri South Africant Amateur Atletic
Union. Dan di Swedia berdiri SouthAfricant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia
berdiri Swenska Fri Idrotta Forbunder. Perlombaan-perlombaan kejuaraan atletik
telah saring di selenggarakan. Demikian perlombaan atas Negara belum ada
peraturan perlombaan menentukan pemenang.
Baru pada
tanggal 17 Juli yaitu setelah selesainya perlombaan atletik pada olympiade
modern V di Stockholm. Tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti
olypiade dari Amerika Serikat ,Australia ,Inggris ,Inggris, Jerman ,Swedia
,Yunani berdiskusi untuk membentuk suatu badan internasional yang kan membuat
peraturan perlombaan atletik yang lengkap. Badan tersebut didirikan dengan nama
Internasional Amateur Atletik Federation (IAAF) terpilih sebagai ketua adalah
Kristina Helestrom kedua-duanya dari Swedia. Peraturan-peraturan tehnis untuk
perlombaan Internasional yang pertama di sahkan pada congress yang ke tahun
1914 di Lyon Ferancis. Sejak terbentuknya IAAF ini ppenyelenggaraan perlombaan
atletik makin baik terutama dalam segi pengorganisasian.
Ukuran untuk Lapangan
dari awal lari sampai balok tumpuan ± 45m, dari balok tumpuan sampai bak
lompatan ± 13m, bak lompat panjang 8m, lebar 2,75m. kedalaman bak lompat ±
10-20cm.
2.2 Teknik Lompat jangkit
Awalan
dalam lompat jangkit
untuk
meningkatkan kecepatan lari dengan tidak menghambat dari tumpuan-tumpuan
tersebut, Jarak awalan harus cukup panjang 35 – 40 meter, supaya kecepatan
mencapai titik maksimal pada waktu melakukan tumpuan. Gerakan lari konstan dan
mampu menempatkan kaki tumpu pada balok dengan tepat.
Lompat jangkit
dibagi dalam beberapa tahap gerakan:
a)
ancang-ancang
b)
jingkat
c)
langkah
d) lompat
e)
dan mendarat
1.
Ancang-ancang
Tergantung dari
tingkat prestasi, lari ancang-ancang bervariasi antara 10 langkah(untuk atlet
pemula) dan 20 langkah(untuk atlet prifesional)
Kecepatan lari
ancang-ancang semakin dipercepatsampai saat bertolak.
2.
Jingkat
Kaki penolak
harus mendarat dengan aktif dan siap menyerang;ayunkan paha kaki bebas keposisi
horizontal.Bertolak ke depan dan ke atas.
Untuk ’JINGKAT”
yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan-atas dan tarik
kaki-bebas ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetep gerak.
3.
Langkah
Bertolak dangan
cepat; luruskan mata kaki, sendi dan lutut dan pinggang, ayunkan paha
kaki-bebas ke posisi horizontal.
Pada waktu
gerak ”Langkah”, posisi bertolak dipertahankan; untuk mempersiapkan gerak ”lompat”,
luruskan kaki-bebas ke depan dan ke bawah.
4. Lompat
Gerakan lompat jangkit memproyeksikan
pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga
tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.
Menurut ketentuan si
pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang
sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari
suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga
tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump
bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut
tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Bertolaklah
dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal.
Untuk lompat
jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik melangkah.
Tarik tubuh ke
depan-bawah untuk mendarat;bawa lengan ke depan.
5.
Mendarat
Mendaratlah
dengan kedua kaki sejajar di pasir, Biarkan tubuh mendarat di pasir di sampng
kaki.
2.3 Gerakan-gerakan
Dalam Lompat Jangkit
a. Gerakan Hop
Gerakan hop adalah
gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat kecepatan lari
atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut:
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
v
Perubahan gerakan cenderung ke
arah depan tidak ke atas.
v
Setelah menumpu kaki menekan
mengayuh dengan tenaga penuh sehinga kaki hampir sejajar dengan tanah.
v
tahap akhir gerakan dengan
sikap melayang untuk melakukan pendaratan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
v
Saat kaki menumpu tumit lebih
dahulu menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat berat badan. saat
melayang punggung diusahakan tegak tidak condong.
b. Gerakan step
Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah
gerakan tumpuan kaki yang sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke
arah gerakan step, untuk menjaga gerak mendatar sebanyak mungkin untuk dapat
mengangkat bobot badannya ke arah jump. Untuk mendapatkan Gerakan step
yang baik. Anda perhatikan penjelasan berikut:
v Jaraknya langkah tergantung dari kecepatan saat melakukan tumpuan.
v Perpindahan diperoleh saat gerakan hop ke arah gerakan step
disamping kaki yang diangkat mengayun.
v Setelah kaki melakukan dorongan yaitu setelah gerakan hop
kemudian kaki yang satunya bergerak dari sikap tergantung di belakang digerakan
dengan lutut terlebih dahulu dan pangkal paha dipertahankan jangan bergerak
turun.
v Kaki harus digerakkan setinggi mungkin anggota badan bagian bawah
tidak kaku dan tetap terayuh.
v Sebelum gerakan menumpu kaki ayun dipertahankan tergantung kemudian
hentakan kaki ke atas untuk mendapatkan suatu ketinggian, dengan tumit terlebih
dahulu dengan berat badan berada di depan tumit. badan waktu melayang
dipertahankan tegak.
c. Gerakan mendarat atau Jump
Gerakan jump ini
merupakan bagian terakhir dari gerakan-gerakan sebelumnya, gerakan hop dan
step, untuk mendapatkan pendaratan yang sempurna perhatikan
penjelasannya:
v Jauhnya hasil suatu lompatan tergantung dari kontribusi
gerakan-gerakan awal.
v Gerakan step diikuti dengan kaki yang tergantung yang diayunkan ke
muka dibantu dengan ayunan kedua tangan.
v Badan diusahakan setegak mungkin untuk memperoleh ketinggian yang
diinginkan.
v Gerakan melayang biasanya menggunakan teknik Hang stile.
v Merentangkan kedua belah lengan ke atas dimaksudkan untuk menahan
gerakan turun ke bawah (drop).
v Waktu mendarat perhatian tertuju pada kaki yang diayunkan sejauh
mungkin ke depan dari pinggul.
v Lutut belakang diangkat ke depan sehingga sejajar dan kedua lengan
digerakan ke depan membantu gerakan kaki, setelah tumit menyetuh pasir gerakan
pinggul mendorong ke depan agar tidak jatuh ke belakang.
2.4 Susunan
Organisasi Perlombaan
v Manajer Perlombaan
v Sekretaris Perlombaan
v Manajer Tehnik Perlombaan
v Juri Pencatat
v Juri Ukur
v Juri Penyiar
v Bagian Medis
v Bagian Keamanan
2.5 Tugas dan Fungsi pengurus Organisasi Perlombaan dalam
Perwasitan
1. Manajer Perlombaan
Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan perlombaan yang
betul, tertib, dan lancer. Dan dia wajib mengecek bahwa semua petugas telah
lapor kehadirannya untuk bertugas, atau menunjuk pengganti bila perlu, dan
bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mengatur orang yang diberi wewenang
saja boleh masuk arena.
2. Sekretaris Perlombaan
Bertugas bertanggung jawab atas terselenggaranya rapat-rapat
panitia pelaksana dan menyusun notulen/hasil catatan hasil rapat yang
berhubungan dengan perlombaan yang dimaksud. Dan bertanggung jawab mengatur dan
mengurusi seluruh urusan, adminitsrasi, menerima dan melakukan korespondensi
penting yang berhubungan dengan perlombaan.
3. Manajer Tehnik Perlombaan
Bertugas bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana perlombaan
yang sesuai dengan peraturan IAAF/PASI, serta kartu hasil lomba
dipersiapkannya.
4. Juri Pencatat
Bertugas mengisi atau menyempurnakan isi dari formulir perlombaan
secepatnya, kemudian ditandatangani oleh wasit.
5. Juri Ukur
Bertugas mengukur jarak lompatan yang dilakukan oleh para atlit.
6. Juri penyiar
Bertugas mengumumkan nama dan nomer dada peserta yang berlomba dalam
tiap event kepada penonton.
7. Bagian Medis
Bertugas menjamin tersedianya sarana dan prasana medis untuk
pengujian medis, pengobatan dan pelayanan kesehatan darurat di tempat
perlombaan sehingga perawatan atlit memadai.
8. Bagian Keamanan
Bagian keamanan ini harus dapat menguasai/mengawasi keamanan
diseluruh arena lomba dan harus melarang setiap orang selain petugas/official,
para atlit peserta yang berkumpul untuk berlomba, untuk memasuki dan tinggal
diarena perlombaan.
2.6 Cara Mengukur Lompatan pada Lompat Jangkit
Pada lompat
jangkit pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jauh.
Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang.
Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan syah. Pengukuran
lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir,
sampai pada tanda awal pendaratan. Bila pelompat berjalan mundur seusai
melakukan lompatan maka yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut mundur.
Oleh karena itu ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan maju. Pada
pengukuran ini diusahakan untuk seteliti mungkin sebab selisih satu cm saja
akan berpengaruh. Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama
( hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat hasil
perlombaan.
Penentuan
pemenang lompat jangkit bila kita lihat memanglah mudah karena ditentukan oleh
lompatan yang paling jauh. Sebetulnya tidak demikian sebab ada beberapa
prosedur yang harus dilalui oleh atlet, seperti tes doping.
Bila didalam
sebuah perlombaan ada nilai yang sama maka untuk menentukan juara maka harus
diberikan kesempatan pada kedua peserta tersebut untuk melakukan lompatan lagi.
Dan bila masih sama maka dilihat dari prestasi atlet sebelumnya, dan bila masih
sama baru diadakan undian.
BAB III
KESIMPULAN
Istilah
“Atletik” berasal dari kata Yunani “Atlon” yang berarti “Berlomba” atau
“Bertanding”. Arti selengkapnya adalah pancalomba atau perlombaan yang terdiri
dari lima nomor.
Di abad XIX merupakan masa
menggeloranya kembali semangat berolahraga di kalangan masyarakat luas termasuk
berkembangnya olahraga Atletik. Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai
terbentuk. Adapun perlombaan-perlombaan Atletik mulai banyak diperlombakan dan
diselenggarakan.
Teknik Lompat jangkit
1. Awalan
dalam lompat jangkit
Lompat jangkit
dibagi dalam beberapa tahap gerakan:
a)
ancang-ancang
b)
jingkat
c)
langkah
d) lompat
e)
dan mendarat
2. Ancang-ancang
3.
Jingkat
4. Langkah
5. Lompat
6. Mendarat
B. Gerakan
gerakan dalam lompat jangkit
·
Gerakan HOP
·
Gerakan STEF
·
Gerakan Jump
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, R (1980).
Streching. Bolinas, CA: Shelter
Bompa, T.O. (1983). Theory
and methodology of training: The key Coaches and sport, Dubuque, IA, : W,C.
Browen.
Thx atas infonya.
BalasHapusIzin copas ya ^^
makasih banyak informanya mengenai lompat jangkit, salam kenal ya
BalasHapus