PEMBAHASAN
- Kompetensi
Kuliah Pendidikan Kewiraan
- Kecintaan pada
Tanah Air
Memiliki kemampuan untuk memelihara, melindungi dan
mempertahankan keutuhan Wilayah Kesatuan republik Indonesia dari berbagai
Hambatan, Tantangan, Ancaman, Gangguan.
- Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara Indonesia
·
Mematuhi segala
aturan, norma dan hukum yang berlaku di Indonesia.
·
Memiliki kepekaan
dan menyadari hak, kewajiban serta tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara.
·
Ikut berperan serta
dalam setiap kegiatan kenegaraan dan tidak bersikap apatis, seperti
berpartisipasi dalam pemilu dan aktif mengawasi jalannya pemerintahan serta
mengoreksi kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
- Keyakinan
Ideologi Pancasila
·
Mempercayai
Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar moral atau norma serta sumber hukum
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·
Menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari - hari.
- Rela Berkorban
untuk Bangsa
Bersedia berkorban jiwa raga, harta, tenaga dan pikiran
demi kepentingan bangsa bukan kepentingan pribadi atau kelompok.
Bagan / Struktur Ketahanan Nasional
MEMBAHAYAKAN
:
Ø Integritas
Ø Identitas
Ø Kelangsungan Hidup
Ø Perjuangan untuk mengejartujuan nasional
Penjelasan
Ketahanan nasional ialah kondisi dinamis suatu bangsa
berisi keuletan dan ketangguhan yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan baik secara langsung maupun tidak langsung, dari dalam
negeri maupun dari luar negeri, yang dapat membahayakan integritas, identitas
dan kelangsungan hidup bangsa / Negara serta perjuangan mengejar tujuan
nasional.
Ø Hambatan adalah suatu usaha yang berasal dari dalam diri
yang bertujuan untuk melemahkan, menghambat atau menghalangi kebijaksanan dan
dilakukan tidak secara konsepsional.
Ø Tantangan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk
menggugah kemampuan.
Ø Ancaman adalah suatu usaha yang bersifat merusak,
mengancam dan merubah suatu kebijaksanaan dengan konsepsional, kriminal maupun
politik.
Ø Gangguan adalah suatu usaha yang berasal dari luar yang
bertujuan melemahkan dan menghalangi kebijaksanaan dan dilaksanakan tidak
secara konsepsional.
Ø Keuletan adalah usaha yang dilakukan secara terus-menerus
dengan diiringi kemauan keras di dalam mempergunakan segala kemungkinan dan
kemampuan dan kecakapan untuk mewujudkan cita-cita yang diinginkan.
Ø Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang
dapat bertahan dan kuat menanggulangi beban.
Ø Integritas adalah kesatuan yang menyeluruh di dalam
kehidupan nasional suatu bangsa baik secara sosial, alamiah , potensi maupun
fungsional.
Ø Identitas adalah ciri khas dari suatu Negara dilihat
secara holistic (keseluruhan) yaitu Negara yang dibatasi oleh wilayah,
penduduk, sejarah, pemerintah, tujuan nasional serta peranan yang dimainkannya
di dalam dunia internasional.
Tujuan Ketahanan Nasional
Tujuan penyelenggaraaan ketahahan nasional adalah untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan Negara di dalam rangka mewujudkan
cita-cita mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional sendiri berfungsi memberi
pengarahan,motivasi dan identitas nasional yang meangsang, mendorong,
mengaarahkan usaha-usaha nasional. Tujuan nasional berintikan landasan falsafah
Negara yang mengandung sejumlah nilai sosial budaya, politik, ekonomi dan
pertahanan keamanan yang hendak dibina.
- Daftar
Peristiwa Sejarah
1. Kelompok Pejuang
Kronologis
Peristiwa
§
Tanggal 7 Agustus
1945 pemerintahan Jepang membentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI. PPKI
beranggotakan 21 orang yang terdiri atas beberapa tokoh pergerakan dan golongan
minoritas. Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
ketua dan Mr. A. Soebardjo sebagai penasihat.
§
Tanggal 8 Agustus
1945, ketua PPKI yakni Ir. Soekarno, Hatta dan Radjiman Widyodiningrat (mantan
ketua BPUPKI) menerima panggilan Marsekal Terauchi, panglima tentara Jepang
kawasan Asia Tenggara untuk datang ke markas besarnya di Dalath (Vietnam
Selatan).
§
Tanggal 9 Agustus
1945 mereka berangkat didampingi oleh 2 pejabat Gunsel Kanba (kantor
pemerintahan militer), Kolonel Nomura dan Miyoshi. Dalam pertemuan di Dalath,
Marsekal Terauchi menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia sudah dapat diumumkan
apabila persiapannya sudah selesai.
§
Tanggal 14 agustus
1945, rombongan tiba di Jakarta disambut Sutan Syahrir yang menyampaikan berita
kekalah Jepang yang didengarnya dari siaran radio luar negeri. Sutan Syahrir
menyarankan agar Ir. Soekarno menyatakan kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia, saran itu ditolak
Soekarno-Hatta.
§
Tanggal 15 Agustus
1945, para pemuda mengadakan rapat di jalan Cikini No. 71 . Rapat memutuskan
bahwa kemerdekaan harus segera diproklamasikan oleh bangsa Indonesia sendiri
tanpa ikut campur bangsa lain.
§
Tanggal 16 Agustus
1945, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta beserta keluarga dibawa oleh golongan pemuda
ke markas tentara PETA di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Hal itu
menimbulkan kepanikan di kalangan pemimpin pergerakan di Jakarta. Soebardjo
berusaha mengetahui di mana mereka berada. Setelah memperoleh informasi kedua
tokoh tersebut baik-baik saja. Setelah Soebardjo memeberikan jaminan kepada
komandan PETA bahwa kemerdekaan akan segera diproklamasikan keesokan harinya,
Soebardjo diperbolehkan membawa mereka ke Jakarta malam itu juga.
§
Malam itu juga
Soekarno dan Hatta dibawa ke tempat Laksamana Meida di Jalan Imam Bonjol No. 1
untuk merumuskan naskah Proklamasi.
§
Tanggal 17 Agustus
1945 pada pukul 10 pagi dengan disaksikan oleh tokoh pergerakan dan pemuda,
Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
2. Peristiwa 10 November 1945
Hotel
oranye disurabaya tahun 1911
Brigadir
Jendral Aubertin Mallabay Bung
Tomo
Pertempuran di Surabaya pada dasarnya merupakan penolakan
para
pemuda Surabaya terhadap pemaksaan kehendak tentara
sekutu. Tentara sekutu menggunakan peristiwa hilangnya Brigadir Jenderal
Mallabay, salah seorang tentara Inggris untuk menyerang Surabaya. Ultimatum
yang dikeluarkan oleh sekutu terhadap penduduk Surabaya, dari ultimatum
tersebut menunjukkan pada kita bahwa Indonesia adalah bangsa yang mudah digertak.
Pada tanggal 10
November 1945 kota Surabaya mulai dilanda prahara, meriam kapal laut, pesawat
pembom yang dikerahkan sekutu mulai membakar Surabaya. Di bawah komando Bung
Tomo, melalui siaran radio dan pimpinan lainnya. Perjuangan pemuda Surabaya
sempat merepotkan pasukan sekutu sehingga mereka terpaksa meminta bantuan
kepada Soekarno-Hatta untuk menangani peperangan tersebut.
Dengan persenjataan
yang tidak seimbang, akhirnya para pemuda Surabaya berhasil mempertahankan
kotanya selama kurang lebih satu tahun. Sebagai penghargaan rakyat Indonesia
kepada kepahlawanan arek - arek Surabaya dalam perjuangannya, setiap tanggal 10
November selalu diperingati sebagai hari pahlawan.
mobil
buick Mallabay meledak Jembatan
merah
di dekat gedung internatio dan
jembatan
merah Surabaya
3. Pemberontakan PKI Muso / Madiun (1948)
Amir
Syarifudin dan Suripno ketika ditangkap oleh TNI
Sejak berlakunya
cabinet parlementer pada tanggal 14 November 1945 telah terjadi beberapa gejolak
social di daerah Indonesia. Diantaranya gejolak yang paling berbahaya bagi
keselamatan bangsa dan Negara adalah peristiwa pemberontakan PKI di Madiun pada
tahunnn 1948.
Kekuatan PKI makin
bertambah besar setelah kedatangan Muso dari Uni Soviet. Muso berusaha menarik
simpatik rakyat propaganda anti imperialisme Belanda. Selanjutnya Muso
mengusulkan dibentuknya Front Nasional yaitu penggabungan antara kekuatan
nasional, politik dan perorangan yang berjiwa anti imperialis. Muso mulai
melancarkan aksi konfrontasi terhadap pemerintahan cabinet Hatta dan berusaha
keras menjauhkannya.
Pada tanggal 18
September 1948 sebagai puncak awal dari aksi PKI, PKI mengadakan pemberontakan
di Madiun. Para tokoh PKI mengumumkan bardirinya Soviet Republik Indonesia
bertujuan untuk meruntuhkan RI hasil Proklamasi 17 Agustus 1945 yang
berdasarkan Pancasila. Akhirnya seluruh keresidenan Madiun dan beberapa
keresidenan pasti berhasil dikuasai oleh pemberontak.
Pemberontakan PKI
Madiun sudah merembet ke kota-kota lainnya, dan akhirnya memaksa pemerintahan
RI bersikap tegas. Soekarno-Hatta dalam pidatonya mengajak rakyat untuk
menentukan sikap memilih Sooekarno-Hatta atau Muso pada tanggal 30 September
1948. Daerah-daerah yang dikuasainya seperti Madiun dan sekitarnya telah direbut
kembali oleh pemerintah. Muso tetembak mati, sedangkan tokoh-tokoh seperti Amir
Syarifudin
behasil di tangkap di hutan Ngrermbe Grobogan, Purwodadi. Pemberontakan PKI di
Madiun telah berhasil ditumpas, namun bangsa Indonesia masih harus menghadapi
Belanda yang beusaha menegakkan kembali pemerintahan di Indonesia.
4. Aksi Belanda (1946 - 1948)
Pada tanggal 10-15
November 1946 keputusan Linggarjati telah dilaksanakan dan ditandatangani pada
tanggal 25 Maret 1947 belum memuaskan pihak Belanda. Belanda menjadikan
perundangan Linggarjati sebagai dalih untuk menghancurkan Negara RI dengan
melakukan aksi polisional. Pada tanggal 21 Juli 1947 terjadi serangan yang
disebut Agresi Militer Belanda pertama. Aksi itu dilaksanakan setelah
tuntutan-tuntutan Belanda yang tidak mungkin dipenuhi oleh Negara RI.
Tuntutan-tuntutan tersebut antara lain :
§ RI - Belanda membentuk pemerintahan AD Intern bersama.
§ RI - Belanda mengeluarkan mata uang bersama dan membentuk
lembaga devisa bersama.
§ RI - Belanda mengadakan pengawasan bersama atas ekspor
dan impor.
§ RI harus mengirim beras kepada rakyat yang wilayahnya
diduduki oleh Belanda.
Agar Belanda
mendapatkan simpati dari negara-negara lain, kemudian dewan keamanan PBB
memerintahkan kepada RI dan Belanda untuk melaksanakan gencatan senjata.
Gencatan senjata dimulai pada tanggal 4 Agustus 1947. Sementara itu Agresi
Militer Belanda kedua dilancarkan ke Yogyakarta pada tanggal 14 Desember 1948.
Agresi yang kedua ini menimbulkan reaksi keras dari dunia internasional. Konferensi
Asia dilaksankan di New Delhi atas perkara Myanmar dan India bertujuan untuk
membantu perjuangan bangsa Indonesia.Dari pihak PBB mengganti nama menjadi UNCI
yang kemudian mengantarkan Indonesia dan Belanda ke perundingan Roem-Royen pada
tanggal 7 Mei 1948.
Selain bantuan
internasional untuk menyelesaikan agresi tersebut, peran serta para pahlawan
untuk mempertahankan kemerdekaan juga sangat berpengaruh. Dengan perang
Gerilya, para pahlawan kita berhasil mempertahankan kedaulatan dari bangsa
lain.
5. RIS (1949)
Konfrensi meja
bundar
a)
Indonesia menjadi
anggota serikat setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di
Denhag, Belanda pada tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949.
b)
KMB menghasilkan 3
induk persetujuan yaitu :
-
Piagam penyerahan kedaulatan
-
Piagam
Uni-Netherland dan lampiran persetujuan pemerintah Belanda dan RI serikat.
-
Persetujuan
peralihan yang membuat peralihan-peralihan yang bertahan dengan penyerahan
kedaulatan.
c)
Rancangan
konstitusi RIS diratifikasi pada tanggal 4 Desember 1949
d)
Upacara
penandatanganan akte penyerahan baik di Indonesia maupun di Belanda pada
tanggal 27 Desember 1949.
e)
Bentuk Negara pada
massa konstitusi RIS 1949 adalah serikat atau pederasi, merupakan bentuk Negara
gabungan dari beberapa Negara yang menjadi negara-negara bagian dari Negara
serikat itu.
f)
Kekuasaan
kedaulatan RIS dilakukan oleh pemmerintahan bersama-sama dengan DPR dan senat.
g)
Kesimpulan
konstitusi RIS 1949 merupakan hambatan atau gabungan dari perjuangan Indonesia
dalam hubungannya dalam ketahanan nasional.
6. UUDS (1951 - 1956)
UUDS (Undang-Undang
Dasar Sementara) digunakan pada saat Indonesia berbentuk NKRI. UUDS disusun
pada tanggal 20 Juli 1950 an berlaku pada kurun waktu 1950 - 1959.
System pemerintahan
yang digunakan Indonesia adalah Demokrasi Leberal sesuai dengan UUDS. Demokrasi
Liberal atau Demokrasi Parlementermerupakan tiruan dari system pemerintahan
yang berlaku di Eropa Barat. System demokrasi parlementer memungkinkan
terjadinya peersaingan antara partai untuk menduduki kursi terbanyak dalam
parlemen. Dalam demokrasi liberal kedaulatan rakyat disalurkan melalui
partai-partai. Empat partai besar pada waktu itu :
§ PKI ( Partai Komunis Indonesia )
§ Masyumi
§ NU ( Nahdatul Ulama )
§ PNI ( Partai Nasional Indonesia )
Sejak belakunya
UUDS (1950 - 1959) partai - partai
melalui parlemen sering kali menjatuhkan. Mosi tidak percaya pada kabinet,
walaupun tahun 1955 pernah melaksanakan pemilu pertama, namun disegala bidang
terjadi instabilisasi.
Cara mengatasi
masalah ini presiden memerintahkan konstituante untuk menyusun UUD yang baru,
namun konstituante tidak berhasil melaksanakannya. Pada tanggal 5 juli 1959
keluarnya dekrit presiden yang berbunyi:
§ Membubarkan konstituante.
§ Pembentukan MPRS dan DPRS.
§ Kembali pada UUD 1945.
Dengan keluarnya dekrit presiden sekaligus
mengahiri sistem politik liberal yang kemudian diganti dengan sistem demokrasi
terpimpin dan belakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS ( 1950 ).
7. DI / TII
S.M.
Kartosuwiryo
Darul Islam ( DI ) pada awalnya
didirikan oleh S.M. kartosuwiryo dengan
tujuan menentang penjajah belanda di Indonesia . DI mengadakan perlawanan
terhadap pemerintah belanda. Ketika tentara siliwangi mengadakan Long march
untuk mentaati perjanjian renville DI dipimpin oleh Kartosuwiro
memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia ( NII ) pada tanaggal 17
agustus 1945.
DI / TII merupakan masalah politik
dan militer yang ditimbulkan oleh golongan ekstern yang ingin menyingkirkan
pancasila sebagai dasar negara dan membentuk negara islam. Golongan DI / TII
juga menyebar ke berbagai daerah seperti :
a)
DI
/ TII di Jawa Barat
-
Sekarmadji Maridjan ( S.M
karto suwiryo mempunyai cita - cita untuk mendirikan negara islam Indonesia )
-
Ditanda tangani
perjanjian renville ( 8 desember 1974 )
yang menyebabkan TNI hijrah ke Jawa Tengah.
-
Tanggal 7 Agustus 1949
di desa Cisayong, kartosuwiryo mengumumkan terbentuknya NII.
Cara
Penanggulangannya
-
Tahun 1960 dilaksanakan
operasi pagar betis di gunung Geber oleh pasukan TNI dan rakyat.
-
Latrosuwiryo tertangkap
di puncak gunung Geber pada tanggal 4 juni 1962, selanjutnya dijtuhi hukuman
mati.
b)
DI
/ TII di Jawa Tengah
-
DI / TII di Jawa Tengah
dipimpin oleh Amir Fatah dengan daerah operasi Brebes, Pekalongan dan Tegal.
-
Memproklamasikan
berdirinya NII di desa Pangarasan, Tegal dan menjalin hubungan dengan
Kartusuwiryo di Jawa Barat pada tanggal
23 Agustus 1949.
Cara
Penanggulangannya
-
Dilancarkan operasi
militer yang diberi nama Gerakan Benteng Negara ( GBN ).
-
Dilancarkan operasi guntur pada 1954
sehingga akhirnya gerombolan dapat
dihancurkan.
c)
DI
/ TII di Sulawesi Selatan
-
DI / TII dipimpin oleh
Kagaar Muzakar
-
Kagaar Muzakar dan
pasukannya sebelumnya ialah pejuang kemerdekaan Indonesia , ia aktif berjuang di pulau Jawa. Setelah perang berakhir, ia
kembali ke Sulawesi Selatan memimpin laskar rakyat yang selanjutnya bergabung
dengan KGGS ( Komando Geriliya Sulawesi Selatan ).
-
30 April 1950 Kahar
Muzakar mengirim surat
kepada pemerintaah untuk mengusulkan agar semua anggota KGGS dimasukkan dalam
APRIS.
-
Pemimpin menolak usul
tersebut, namun pemerintah pusat dan pimpinan APRIS mengeluarkan kebijakan
untuk memasukan semua anggota KGSS ke dalam Corps Tjadangan Nasional dengan
Kahar Muzakar sebagai pemimpin.
-
Kebijakan tersebut
tidak ditanggapi oleh Kahar Muzakar. Tanggal 17 agustus 1951 Kahar Muzakar dan
pasukannya melarikan diri ke hutan. Tahun 1952 Kahar Muzakar menyatakan diri
sebagai bagian dari NII Jawa Barat.
Cara
Penanggulangannya
-
Dengan dijalankannya
operasi militer.
-
Tahun 1951 bulan Februari,
ia ditembak mati oleh satuan pasukan TNI.
d)
DI
/ TII di Aceh
-
DI / TII di Aceh
dipimpinn oleh Daud Beureuh.
-
Perang kemerdekaan
berakhir dan negara kita menjadi negara kesatuan pada tahun 1950, maka status
Aceh diturunkan.
-
Kebijakan tersebut
ditentang oleh Daud Beureuh. Pada tanggal 21 September 1953 mengeluarkan
maklumat penyatuan aceh kedalam NII pimpinan Kartosuwiryo.
Cara
Penanggulangannya
-
Pemerintah berusaha
untuk mengatasi masalah dengan kekuatan bersenjata.
-
Pada tanggal 17 – 22
Desember 1962 diadakan musyawarah kerukunan rakyat Aceh. Melalui musyawarah itu
akhirnya dicapai penyelesaian secara damai.
e)
DI
/ TII di Kalimantan Selatan
-
Pemberontakan dibawah
pimpinan Ibnu Hadjar, mereka menamakan dirinya Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (
KRYT ).
-
Pada tahun 1954 Ibnu
Hadjar diangkat menjadi panglima TII untuk Kalimantan .
Cara
Penanggulangannya :
-
Pemerintah menempuh
upaya damai melalui berbagai musyawarah dan operasi militer.
-
Pada Bulan Juni 1963
Gerakan Pahlawan berakhir, Ibnu Hadjar dan anak buahnya menyerahkan diri secara
resmi.
-
Maret 1965 Panglima
Militer menjatuhkan hukuman Mati kepada Ibnu Hadjar.
8. Demokrasi Terpimpin ( 1951 – 1965 )
Dekrit
presiden 5 juli 1959
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
mendapatkan sambutan dari berbagai kalangan. Dekrit itu dipandang sebagai upaya
mencari jalan keluar dari kemacetan politik akibat kegagalan konstituante
menyusun konstituante baru, namun harapan itu hilang karena UUD 1945 tidak
dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 1945 yang menjadi dasar hukum
konstitusional penyelenggaraan pemerintah hanya menjadi slogan - slogan kosong
belaka.
Pada periode ini yang menonjol
dalam sistem pemerintahan kita adalah terbatasnya peran parpol, berkembangnya
pengaruh komunis, dan peranan ABRI sebagai unsur sosial politik semakin tampak
sehingga aspek kehidupan menggunakan prinsip sistem demokrasi terpimpin.
Cara Penyelesaiannya
Berbagai bentuk penyimpangan
terhadap Pancasila dan UUD 1945 memancing reaksi berbagai pihak untuk
mengoreksinya. Akhirnya orde Baru tampil ke pentas politik dengan tujuan untuk
menata sistem pemerintahan negara yaitu berupaya melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 secara resmi.
TRIKORA
Jalur diplomasi
yang dilancarkan di lembaga internasional dan konfrontasi ekonomi masih
belum mampu menggoyahkan sikap Belanda untuk menyerahkan Irian Barat kepada
Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1961 presiden Soekarno pada sebuah rapat
raksasa di Yogyakarta mengumumkan Trikora ( Tiga Komando Rakyat ) menyatakan
hal - hal :
§ Gagalkan pembentukan negara boneka Papua – Belanda.
§ Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air
Indonesia.
§ Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan, tanah air dan bangsa.
9. G 30 S PKI ( 1965 )
Tahun 1948 PKI pernah melakukan pemberontakan di Indonesia,
khususnya di Madiun yang dipimpin oleh Muso. Tokoh-tokoh golongan muda PKI
seperti DN Adityono, Lukman, dan Sudirman menjalankan strategi baru untuk
kembali melakukan pemberontakan pada tahun 1965, taktik dilakukan untuk mencari
kawan sebanyak mungkin supaya mereka melupakan kesalahan yang dilakukan PKI.
Pada tahun 1957
corak komunis organisasi-organisasi tersebut baru mulai tampak pada masa
demokrasi terpimpin. Paham nasakom bangkit kembali. Pada bulan September 1965,
PKI mengadakan latihan kemiliteran bagi anggotanya, latihan itu disamarkan
sebagai latihan sukarelawan untuk konfrontasi dengan Malaysia.
PKI akhirnya mulai
bergerak pada hari Kamis malam tanggal 30 September 1965 dengan susunan organisasi
sebagai berikut :
Pimpinan : D. N. Aidit
Pimpinan Pelaksana :
Syam
Pimpinan Militer Udara :
Letkol Untung Sutopo, Kolonel A . Latief,
Mayor Suyono.
Pimpinan Militer :
Syam dan Pono
Pada tanggal 10
Oktober 1965 Letkol Untung Sutopo memberikan perintah yang terbagi dalam
tugas-tugas:
a)
Menculik para
perwira tinggi ( 7 orang ).
b)
Menguasai kota
Jakarta.
c)
Melaksanakan
pembunuhan.
d)
Melaksanakan
penguburan korban - korban pembunuhan.
Di Jawa Tengah PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel
Katamso, Komando Korem 072 / Yogyakarta, keduanya diculik pada tanggal 1
Oktober 1965 oleh pemberontak PKI.
Cara Penyelesaiannya
Dilakukan operasi
militer, operasi penumpasan dimulai tanggal 1 Oktober 1965 yang dilakukan oleh
unsur-unsur resimen para komando angkatan darat. Langkah yang dilakukan adalah :
§ Merebut kembali studi RRI Pusat dan Kantor Telekomunikasi.
§ Membebaskan pangkalan udara Halim Perdana Kusuma.
§ Pembersihan yang dilakukan di daerah Lubang Buaya (2
Oktober 1965).
Pada tanggal 3
Oktober 1965 di sebuah sumur tua ditemukan para korban pembunuhan PKI, kemudian
5 Oktober 1965 jenazah keenam perwira tinggi dan enam perwira menengah tersebut
dimakamkan di taman Makam Pahlawan Kalibata.
10. Surat Perintah Sebelas Maret (
Supersemar )
Ketika sedang
melaksanakan sidang paripurna kabinet Dwikora yang diadakan di Istana Negara
munculnya peristiwa Supersemar. Sidang ini membicarakan masalah usaha mencari
jalan keluar dari krisis nasional. Tindakan ini diikuti oleh tiga orang
waperdam, yaitu:
§ Waperdam I ( Dr.
Soebandrio ).
§ Waperdam II ( Dr.
Chaerul Saleh ).
§ Waperdam III (
Dr. J. Leimena )
Sementara itu 3
orang perwira tinggi TNI AD, yaitu:
§ Mayjen TNI Basuki Rahmat.
§ Brigjen TNI M. Yusuf.
§ Brigjen TNI Amir Mahmud.
Ketiga perwira ABRI
menemui Letjen Soeharto di Bogor dan menyampaikan pesan bahwa ia sanggup
memulihkan stabilitas keamanan dan politik . Dengan didampingi oleh ke - 6
Waperdam. Setelah dibahas bersama, akhirnya presiden Soekarno memutuskan untuk
membuat konsep dengan memerintahkan Brigjen TNI Subur & Mentjakrabiwrawa
berupa surat perintah bagi Letjen Soeharto dan kemudian ditandatangai oleh
Presiden. Isi surat tersebut adalah :
§ Agar Letjen Soeharto atas nama presiden Soekarno
mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan dan ketertiban
pemerintah Indonesia.
§ Untuk menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan
presiden demi keutuhan bangsa dan negara RI.
Pada tanggal 12
Januari 1966, masa mendatangani DPR - GR dan dipelopori oleh KAMMI dan KAPPI
mengajukan 3 buah tuntutan rakyat (TRITURA) yang isinya:
§ Pembubaran PKI.
§ Bersihkan kabinet dari unsur-unsur G 30 S-PKI.
§ Turunkan harga.
Menurut presiden
mandat tersebut yang berupa surat perintah itu bukan merupakan pengalihan
kekuasaan. Hingga saat ini banyak kalangan yang mempertanyakan peralihan
kekuasaan dan keaslian dan syahnya Supersemar. Turunnya Supersemar telah
membuka Orde Baru dalam sejarah Indonesia.
11. Terpuruk Ekonomi ( 1947 )
Tahun 1998 menjadi
saksi bagi tragedi perekonomian bangsa, keadaannya berlangsung
sagat tragis dan tercatat
paling suram dalam sejarah perekonomian Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 1929
awal resesi ekonomi yang disebut malaise.
Selama periode 9
bulan pertama 1998, merupakan periode paling hiruk – pikuk dalam perekonomian.
Dana Moneter Internasional ( IMF ) mulai turun tangan sejak Oktober 1997, namun
tidak bisa memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Krisis yang semula hanya
berawal dari krisis nilai tukar Bath di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998
dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi dan berlanjut pada krisis
politik.
Akhirnya berkembang
menjadi krisis total. Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah yang
ditutup pada level Rp. 4.850 /dollar AS pada tahun 1997 meluncur cepat ke level
sekitar Rp 17.000 /dollar AS pada 22 JAnuari 1998.
Sektor konstitusi
adalah sektor yang paling terpukul selain itu manufaktur dan perbankan
melakukan gelombang besar. Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ). Kemarahan rakyat
atas ketidakberdayaan pemerintah mengendalikan krisis di tengah harga - harga
yang terus naik dan PHK, kerusuhan di ibu kota dan berbagai wilayah yang
menuntut tumbangnya Soeharto pada 21 Mei 1998. Pemburukan
kondisi ekonomi, sosial, dan politik dengan cepat ini terus berlangsung hingga
kuartal kedua, bahkan kuartal ke – 3 1998.
12. Korupsi Kolusi Nepotisme ( KKN ) ( 1998 )
Korupsi menurut definisi Transparency
International adalah perilaku pejabat politik, baik politisi maupun pegawai
negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya mereka yang dekat
dengannya.
Kajian Transparency International menyebutkan
dalam beberapa tahun, Indonesia
menduduki papan atas sebagai Negara terkorup di dunia. Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan ( BPKP ) menyebutkan hal – hal yang menjadi sebab
berlangsungnya korupsi berasal dari 4 aspek yakni Aspek Individu Pelaku, Aspek
dari Organisasi, Aspek Tempat Individu dan Organisasi dan Aspek Peraturan
Perundang – undangan.
Masyarakat
kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diatasi bila masyarakat
ikut aktif. Korupsi mudah timbul karena adanya peraturan Monopolistic yang
hanya menguntungkan kroni penguasa, peraturan kurang memadai, sanksi yang
terlalu ringan, serta lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan perundang –
undangan.
Langkah – langkah yang disarankan
dalam pemberantasan korupsi :
a) Lakukan
diagnosa jenis korupsi dan luas sebarannya.
b) Susun
sebuah strategi dengan fokus pada sistem hal – hal pokok yang perlu
dipertimbangkan.
c) Perubahan
yang lebih luas dan didalam tubuh pemerintah.
13. Disintegrasi ( 1999 )
Tahun 1965, Timor Timur telah
dijajah oleh Portugis. Ada
beberapa partai politik yang dibentuk pada masa penjajahan itu, antara lain FRETELIN
atas bantuan Portugis secara sepihak memproklamirkan “Republik Demokrasi Timor
Timur”.
Integrasi Timor Timur ke Indonesia
diperkuat oleh :
§ UU
No. 7 Tahun 1976 yang dikeluarkan oleh DPR
RI tanggal 17 Juli 1976.
§ Tap
MPR No. VI / MPR / 1978.
Pada tahun 1999 Portugis sebagai
Negara yang dulu menjajah Timor Timur, selalu mempermasalahkan status Timor
Timur dalam dunia Internasional ( PBB ). Faktor – faktor yang menyebabkan PBB
dan Portugis memunculkan kembali masalah Timor Timur antara lain :
§ PBB
belum mengakui Integrasi Timor Timur ke Wilayah
RI .
§ PBB
menganggap bahwa Timor Timur sebagai kawasan yang belum memiliki pemerintahan
sendiri.
§ Perubahan
politik di Indonesia
akibat runtuhnya Orde Baru.
Cara
penanggulangannya
§ Diadakan
perundingan Tri Parnt oleh Indonesia ,
Portugis dan PBB di New York
tanggal 5 Mei 1999, menghasilkan kesepakatan jajak pendapat.
§ PBB
membentuk ( UNAMET ) United Mission In East Timor.
Pada tanggal 30 Agustus 1999
dilakukan jajak pendapat yang diikuti oleh 451.792 penduduk Timor Timur adalah
:
-
78, 5 % penduduk
memilih memisahkan diri dari Indonesia .
-
21, 5 % penduduk
menerima otonomi khusus yang ditawarkan oleh Indonesia .
Prinsip penyelesaian menggunakan Prinsip Azas Demokrasi melalui
pelaksanaan jajak pendapat oleh penduduk Timor Timur.
14. Reformasi ( 2000 )
Gerakan
reformasi yang dimotori kalangan mahasiswa berhasil menumbangkan 32 tahun Kekuasaan
Represif yang dicengkeramkan pemerintah Orde Baru dibawah Pimpinan Jenderal
Besar Soeharto. Harapan rakyat kehidupan akan lebih baik setelah lengsernya
Soeharto yang disebabkan keadaan masyarakat yang sangat tertekan dengan Krisis
Ekonomi.
Munafrizal
Manan dalam bukunya “Gerakan Rakyat Melawan Elite” menyatakan krisis ekonomi
yang melanda Indonesia
merupakan rentetan krisis serupa . Memasuki tahun 1998 aksi mahasiswa mulai
marak bahkan menggila ketika hasil sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (
SU MPR ) 11 Maret 1948.
Aksi
mahasiswa yang menggila dan merata diseluruh perguruan tinggi Indonesia terjadi
Tragedi Semanggi pada tanggal 12 Mei 1998 yang menewaskan 4 mahasiswa Trisakti
yang tertembak oleh aparat. Kerusuhan Mei terjadi pada tanggal 13 – 14 Mei 1998
di Jakarta dan beberapa di kota
lain.
Pada
masa – masa setelah itu banyak orang terkecoh dengan istilah Reformasi, mereka
menyebut tindakan ke jalan di sebut reformasi, tindakan penjarahan disebut reformasi,
tindakan kerusuhan disebut reformasi, padahal Tujuan Reformasi yang sebenarnya
adalah untuk mewujudkan :
§ Kehidupan
politik yang demokratis, Kebijaksanaan Ekonomi.
§ Penegakan
hukum yang berdasarkan nilai – nilai kebenaran dan rasa keadilan.
§ Menghilangkan
praktek – praktek KKN di segala bidang kehidupan.
15. Demo – Demo ( 2001 )
Demo mulai merakyat setelah
runtuhnya masa orde baru pada masa Pemerintahan Soeharto. Rakyat leluasa
menyerukan aspirasi pendapat atau opini pada masa reformasi. Pada umumnya demo
dilakukan setelah aspirasi rakyat yang disampaikan melalui perundang – undangan
di ruangan direksi pemerintahan. Beberapa contoh demonstrasi yang masih hangat,
serta melibatkan banyak orang :
§ Demo
mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998 menuntut Reformasi.
§ Demo
puluhan ribu orang buruh pada hari Senin, 1 Mei 2006. Para
buruh meminta anggota DPR untuk tidak membahas Draf Revisi UU No. 13 tahun 2003
yang isinya dinilai sangat merugikan para buruh.
§ Demo
pengesahan RUU APP, ribuan orang memenuhi beberapa ruang jalan utama di Jakarta tanggal 21 Mei.
Cara mengatasi tindakan demo
seperti yang terjadi selama ini adalah pemerintah terus berusaha memberikan
yang terbaik untuk rakyatnya dengan cara mendengarkan aspirasi yang disampaikan
dan kemudian membahasnya.
16. Otonomi Daerah ( 2002 )
Otonomi
Daerah dianggap menghambat Ketahanan
Nasional, karena buah dari otonomi ini tidak sedikit yang menjadi
kesalahpahaman atau iri antar daerah. Otonomi Daerah di Indonesia ditetapkan
sejak 1 Januari 2001, saat itu UU No. 22 Tahun 1999 berlaku efektif. UU ini
dikenal sebagai UU Otonomi Daerah yang menjadi pijakan dalam penentuan
kebijakan yang berhubungan dengan masalah Otonomi Daerah.
Pada
awalnya pemberlakuan Otonomi Daerah adalah untuk memudahkan aspek pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, sehingga diharapkan akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Namun, pada hakikatnya banyak hal – hal yang di politisi
oleh pihak – pihak tertentu agar pelaksanaan Otonomi Daerah hanya menguntungkan
dirinya.
Otonomi Daerah yang berkembang pada
masa Reformasi dan Demokrasi yang menyebabkan ada kehendak untuk membuat
provinsi atau kabupaten baru. Tetapi dibalik itu adalah karena kehendak
tersebut disampaikan oleh petinggi yang hanya ingin kebagian rejeki atau
jabatan saja, sehingga mengorbankan banyak orang.
17. GAM ( Gerakan Aceh Merdeka )
Pada
bulan Desember 1976, rakyat Aceh menggabungkan diri dalam GAM dibawah pimpinan Teuku
Hasan Tiro yang masih keturunan Cik Dik
Tiro, pahlawan Aceh yang tidak pernah menyerah kepada Belanda. Memproklamasikan
keberadaan Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) dengan mengibarkan bendera Aceh serta
menentukan bahwa 4 Desember sebagai tanggal Kemerdekaan Aceh. Sejak itulah
gerakan perlawanan bersenjata di Aceh oleh angkatan ( bersenjata ) GAM.
Pemerintah Orde Baru menyikapi hal ini dengan mengirimkan AD ( Angkatan Darat )
untuk menumpas gerakan tersebut yaitu dengan menangkap, menghukum mati, atau
mengusir sebagian besar pimpinan GAM ke pengasingan. Walaupun kelihatannya
gerakan tersebut dapat ditumpas pada awal 1980 – an, GAM bangkit kembali pada
tahun 1988 – 1989. Pemerintah
RI pada masa Orde Baru, kemudian
memberlakukan Daerah Operasi Militer ( DOM, 1988 – 1989 ). Banyak pengamat
mengatakan bahwa disatu sisi kebijakan ini telah berhasil menciptakan Stabilitas
Keamanan di Aceh khususnya dan Stabilitas Politik pada umumnya. Namun, dampak
dari DOM adalah rakyat Aceh sangat trauma dan menderita karena operasi ini
telah membawa korban yang tidak sedikit.
Selain
GAM juga muncul gerakan yang menuntut kemerdekaan Aceh, antara lain Sentral
Informasi Referendum Aceh ( SIRA ) yang menuntut dilangsungkannya Referendum di
Aceh dari RI secara hukum yaitu melalui referendum. Dengan referendum khusus
itu mereka yakin memenangkan opsi Aceh Merdeka.
Keinginan
Aceh lepas dari NKRI dipicu oleh rasa ketidakpuasan masyarakat Aceh pada
umumnya dan GAM khususnya terhadap pemerintah RI. Rakyat Aceh merasa bahwa Aceh
hanya dijadikan sebagai daerah Eksploitasi SDA. Proyek – proyek lebih
menguntungkan pemerintah pusat dan pihak asing daripada orang Aceh sendiri,
yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah tersebut. Rakyat Aceh tidak
dapat menikmati kesejahteraan. Pemicu kedua adalah munculnya kecemburuan sosial
di kalangan orang – orang miskin kota .
Mereka membenci masuknya orang Jawa dalam jumlah besar, termasuk orang yang
lebih miskin lagi pindah ke Aceh dengan bantuan Departemen Transmigrasi.
Usaha untuk meredakan ketegangan di
Aceh telah diupayakan pada tanggal 9 Desember 2002, diadakan perundingan
diantara pemerintah RI dan GAM di Jenewa, Swiss atas prakarsa Henri Durent
Centre, yang dikemas dalam program “Jeda Kemanusiaan”. Upaya perundingan ini
dapat mewujudkan kehidupan damai di Aceh.
Pada tanggal 28 Januari 2005, Pemerintah
dan GAM kembali mengadakan perundingan yang dilaksanakan di Helsinki , Finlandia dengan fasilitator Chris
Management Initiativa pimpinan Ahtisuari.
- Kelebihan
dan Kekurangan
Presiden - Presiden RI
a.
Soekarno
( 17 Agustus 1945 s.d 11 Maret 1966 )
Kelebihan
·
Mengambil tindakan
ekstra kontrasional.
·
Mengeluarkan dekrit
presiden untuk mengakhiri demokrasi liberal.
·
Kuatnya kewibawaan
presiden.
·
Terselenggaranya
pemilu.
·
Terlaksananya KAA yang
merupakan kerjasama internasional dan solidaritas antar bangsa.
Kekurangan
·
Terjadinya
pemberontakan diberbagai daerah seperti DI / TII, PKI.
·
Kesalahan dalam
perwujudan demokrasi terpimpin.
·
Loyalitas yang
berlebihan, sehingga komunisme cepat berkembang.
·
Orientasi politik lebih
menekankan dengan Negara - negara komunis.
b.
Soeharto
( 11 Maret 1966 s.d 21 Mei 1998 )
Kelebihan
·
Dijalankannya pancasila
dengan murni dan konsekuen .
·
Tercapainya
kesejahteraan bangsa diberbagai daerah.
·
Keamanan kuat.
·
Tercapainya swasembada
pangan.
·
Dijalankanya PELITA (
pembangunan lima
tahun ).
Kekurangan
·
KKN dalam pemerintahan
yang sudah menjamur.
·
Demokrasi tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
·
Terjadi ketidakadilan
dibidang hukum sehingga banyak rekayasa pada pos peradilan.
·
Orientasi politik lebih
mengarah kepada Negara - negara barat.
c.
Bj.
Habibie ( 21 Mei 1998 s.d 15 Oktober
1999 )
Kelebihan
·
Adanya kebebasan pers.
·
Pemisahan dwifungsi
ABRI.
·
Kebebasan mendirikan
parpol.
·
Pemberian otonomi luas
kepada Timor Timur.
·
Amandemen UUD 1945.
Kekurangan
·
Kebebasan yang
diberikan terlalu berlebihan .
·
Supermasi hukum dan
HAM.
·
Adanya
kerusuhan-kerusuhan seperti di Ambon , Sabas,
dan GAM.
·
Peculikan aktivis
rakyat.
·
Baligate.
·
Embargo militer RI oleh
AS.
d.
Abdurrahman
Wahid ( 20 Oktober 1999 s.d 23 Juli 2001 )
Kelebihan
·
Menggalang banyak
kerjasama dengan luar negeri.
·
Mdncari banyak investor
asing.
·
Pemberian otonomi
seluas-luasnya.
Kekurangan
·
Adanya pengolokan
rakyat diberbagai daerah.
·
Konflik antar etnis.
·
Pengangguran meningkat.
·
Meningkatnya jumlah
penduduk miskin.
·
Menumpuknya hutang luar negeri.
·
Terjadi konflik antar
elit politik.
·
Menurunnya wibawa
aparat sipil maupun militer di masyarakat.
·
Menurunnya kepercayaan
investor asing.
e.
Megawati
Soekarno Putri ( 23 Juli 2003 s.d september 2004 )
Kelebihan
·
Pencabutan enbargo
militer AS.
·
Pemilu langsung.
·
Pemulihan ekonomi.
·
Nasionalis sejati.
Kekurangan
·
Sempat terdapat beda
pendapat mengenai boleh tidaknya waita menjadi presiden.
·
Kurang tanggap dalam
mengatasi kondisi darurat.
·
Melakukan operasi
militer di Aceh.
f.
Susillo
Bambang Yudhoyono ( september 2004 s.d sekarang )
Kelebihan
·
Kepercayaan rakyat
terhadap TNI telah pulih.
·
Bertindak cepat dalam
setiap peristiwa darurat misal bencana alam.
·
Pencabutan embargo
militer AS.
Kekurangan
·
Pengendapan peradilan
soeharto.
·
Kecolongan tehadap 43
warga Papua yang mendapat suaka dari Australia .
·
Belum mampu memulihkan
perekonomian kembali.
- HTAG
yang membahayakan Integritas NKRI
Sepuluh
contoh HTAG yang membahayakan integritas NKRI, yaitu :
1)
Komunisme
~ Suatu paham
ajaran komunis yang bersifat atheis. Pada prinsipnya masyarakat komunis adalah
masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi kesadaran nasional dan membangun
negara berdasarkan kelas.
2)
Liberalisme
~ Titik tolak
dan paham individualisme yang berdsarkan hak dan kebebasan individual, yang
melekat pada manusia sejak lahir dan tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun
termasuk penguasa kecuali dengan persetujuannya.
3)
Fasisme
dan Militerisme
~ Pada dasarnya
suatu paham yang mendambakan sutu negara yang kuat dengan pemusatan kekuasaan
yang tunggal dengaan membangun orientasi pada nasionalisme eksklusif dengan
mengandalkan kekuatan militer sehingga menganggap rendah harkat dan martabat
bangsa serta manusia yang lain.
4)
Pragmatisme
~ Pada
hakikatnya hanya menghargai manfaat dan hasil akhir penanggulangan dan
pencegahan diatas / HTAG.
a) Berfikir
integralistik.
b) Meningkatkan
permusyawaratan di pembudayaan P4.
c) Membina
kerukunan umat beragama.
d) Meningkatkan
kepada hukum, moral, dan agama.
e) Meningkatkan
kemampuan berpikir rasional dan kritis.
f) Meningkatkan
patriotisme dan kesetiakawanan sosial.
5)
Sentralisme
~ Pengelolaan
suatu pemerintahan secara terpusat dan menimbulkan / menumbuhkan apatisme damn
frustasi dari daerah-daerah, serta menghambat kemajuan dan perkembangan daerah.
6)
Etatisme
~ Sistem ini
menunjukan pemerintahan dengan kekuasaan sepenuhnya ada ditangan negara. Jadi
negaralah yang mengatur seluruh kehidupan.
7)
Separaisme
~ Sistem
kesatuan negara RI yang memberi kesempatan yang luas kepada pemerintah daerah
dan masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam kegiatan negara dan bangsanya
namun tidak menghendaki adanya negara dalam negara.
8)
Sektor
- Sentrisme
~ Suatu sistem
dimana pelaksanaan operasional setiap sektor atau pimpinan, tidak berjalan
sendiri tanpa memikirkan kepentingan atau kerjasama sektor lain.
9)
Absolutisme
~ Suatu sistem
pemerintahan dengan kekuasaan absolute / mutlak artinya tidak adanya pembagian
kekuasaan.
10)
Diktator
~ Manifestasi
sistem pemerintahan dengan kekuasaan secara utuh dipegang oleh satu tangan baik
kelompok atau partai tunggal.
Penanggulangan HTAG diatas adalah :
a) Mengusahakan
sistem logilasi nasional yang terpadu.
b) Menciptakan
pranata sosial yang terbuka dan dinamis.
c) Menciptakan
pranata-pranata sosial yang didasari semangat kepentingan bersama.
d) Menyelenggarakan
otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab.
e) Membina
pola hubungan sosial yang adil.
f) Membina
pola hubungan sosial yang demokratis.
g) Menyelenggarakan
koordinasi kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
h)
Tantangan
merupakan hal atau usaha yang bertujuan dan bersifat menggugah kemampuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar