TUGAS
SENAM LANTAI
Diajukan
Untuk memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Senam
Disusun
Oleh :
Dede
Nurhidayat
2124090096
PRODI PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2010
BAB I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Senam
Lantai.”, yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Senam.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang penulis miliki. Oleh karena
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan penyusunan selanjutnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen mata kuliah, serta kepada semua pihak yang telah ikut membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga semua amal baik semua pihak mendapat
imbalan yang belipat dari Allah SWT. amiin.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Ciamis, Maret 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1
Latar
Belakang ................................................................... 1
1.2
Batasan Masalah ................................................................ 2
1.3
Maksud
dan Tujuan ........................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 4
2.1 Pengertian senam lantai ………………………………...... 5
2.2
sejarah senam lantai …………………………………….... 6
2.3
macam-macam senam lantai …………………………........ 7
BAB III KESIMPULAN
...................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut asal
kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang
telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga
kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak
dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai
ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games,
senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu
cabang olahraga yang teratur.
1.2 Batasan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
penulis kemukakan di atas, maka penulis merumuskan dalam makalah ini hanya
dibatasi pada beberapa pengertian dan tujuannya saja. Dilanjutkan dengan
beberapa Penerapannya saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan
tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga
kependidikan.
1.3 Maksud
dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulis dalam
penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang lebih luas serta
untuk menambah pengetahun yang lebih bagi penulis khususnya maupun bagi para
pembaca pada umumnya. Meskipun dalam pemaparan makalah ini hanya beberapa
Pengertiannya saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya
sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan.
Selain hal tersebut, maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan senam.
BAB II
PEMBAHASAN
2,1 Pengertian
Senam
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik
sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga
lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil
aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota
tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai
dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang
menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri
senam antara lain:
1.
Gerakan-gerakannya selalu
dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2.
Gerakan-gerakannya harus selalu
berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki
sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan
keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3.
Gerakannya harus selalu tesusun
dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam
adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun
secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara
harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada
nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan
tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni
: senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal,
dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai,
kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian
diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala.
Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap
nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu)
dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah
rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai
terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi
menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke
II dan seterusnya.
Juara
regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota
regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari
rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian
bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para
wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000.
Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah,
penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui
batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan
estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian
direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu :
A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas
sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan
gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak
memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
2.2 Sejarah Senam
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani,
yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh
atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk
menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak
dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai
ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games,
senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu
cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and
Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak
atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk
otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain
sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir
balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan. Sedang Drs. Imam Hidayat dalam
bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan,
"Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara
sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonis".
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno,
senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik.
Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami
penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan,
namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam
internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang
mengelola antara lain :
a)
Senam Artistik (Artistic
Gymnastics).
b)
Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
2.3 Macam-Macam Senam
1. Senam Lantai
Senam
lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang
menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada
matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat,
berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola,
pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan
kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam
lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m
untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi
gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan
ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70
detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan
yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi
bahu.
Macam-macam bentuk
gerakan senam lantai antara lain:
1)
Guling ke depan
2)
Guling ke belakang
3)
Lompat harimau
4)
Keseimbangan kepala
5)
Keseimbangan tangan
6)
Handspring
7)
Back handspring
8)
Meroda
9)
Stut
10)
Round off
11)
Kep
12)
Neck kip
13)
Head kip
14)
Kayang
15)
Sikap lilin
16)
Sikap kayang
17)
Salto
18) dll
b. Senam Artistik
Lahirnya
senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I
di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi
yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal
14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa
dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian
pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari
daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam
Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan
yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu
saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus
dikembalikan ke negaranya.
Usaha
untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih
Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih
senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah
dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan
Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya
dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
2
Peralatan Senam Artistik
a.
Ukuran alat Untuk putra ada 6
alat
·
floor exercise (lantai) :
ukuran 12×12 m
·
pommel horse (kuda-kuda pelana)
; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m
·
parallelbar (palang sejajar) :
panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m
·
rings (gelang-gelang) : tinggi
2.55 m dan jarak 0.50 m
·
horse vault (kuda-kuda lompat)
; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m
·
horizontal bar (palang tunggal)
: panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m
b.
Untuk putrid ada 4 alat
·
horse vault (kuda-kuda lompat)
: panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m
·
univen bars (palang bertingkat)
: panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang atas 2.30 m
·
balance beam (balok
keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m
·
floor exercise (lantai) :
ukuran 12×12 m
3. Peraturan Umum Senam Artistik
1)
Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
2)
Setiap regu terdiri dari 6
pesenam putra/putri
3)
Terdiri dari rangkaian wajib
dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat
4)
Juara beregu (kompetisi I)
adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5 pesenam terbaik pada
masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
5)
Nilai maksimum untuk putra
adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan), 60 nomor
pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
6)
Nilai maksimum untuk putri
adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
·
Kejuaraan perorangan serba bias
(kompetisi II)
·
Peserta finalis diambil dari 36
pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta
·
Dibatasi 3 pesenam dari tiap
Negara/daerah
·
Hanya melakukan rangkaian
pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
·
Juara perorangan serba bisa
(kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi
II pada seluruh alat
·
Nilai maksimum untuk putra =
120
·
Nilai maksimum untuk putri = 80
·
Kejuaraan perorangan per alat
(kompetisi III)
·
Peserta finalis diambil dari 8
pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut
·
Dibatasi 2 pesenam dari tiap
Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh seorang pesenam
·
Hanya melakukan rangkaian
pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
·
Juara perorangan per alat
(kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi
III pada masing-masing alat
·
Nilai maksimum putri =20
4. Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk
memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk
peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga
preventif yang dapat dilakukan secara masal. Pembagian senam Aerobik menurut
cara melakukan dan musik pengiring, yaitu:
1)
High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)
2)
Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
3)
Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan
disko)
4)
Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan
rock n’roll)
5)
Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan
kalestetik/kelentukan)
Tahap-tahap melakukan
senam aerobik adalah sebagai berikut:
1)
Pemanasan selama 10 menit
2)
Latihan inti selama 15 – 20
menit
3)
Pendinginan/pelemasan selama 5
meni
BAB III
KESIMPULAN
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik
sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga
lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil
aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota
tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai
dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang
menarik. Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang
artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh
atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk
menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak
dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai
ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games,
senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu
cabang olahraga yang teratur.
a. Macam-macam
Senam
Senam
lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang
menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada
matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat,
berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Macam-macam bentuk
gerakan senam lantai antara lain:
1)
Guling ke depan
2)
Guling ke belakang
3)
Lompat harimau
4)
Keseimbangan kepala
5)
Keseimbangan tangan
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://netsains.com/2008/08/menyoroti-peran-guru-dan-kurikulum-dalam-sistem-pendidikan-nasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar